Selasa, 14 April 2015

Peyelsaian Konflik Dalam Organisasi Perusahaan PT.Telkomsel

A. Tentang PT Telkomsel

PT Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia. Mulai didirikan pada tanggal 26 Mei 1995. Bergerak dalam bidang telekomunikasi untuk sistem telepon selular dengan teknologi GSM (Global Sistem for Mobile communications) yang terkenal di seluruh dunia dan merupakan perusahaan yang pertama kali mempergunakannnya di Indonesia. Telkomsel sesuai dengan komitmennya sebagai operator telepon selular tingkat dunia yang selalu memunculkan inovasi-inovasi baru seperti : kartuHALO (pasca bayar), SimPATI (pra bayar), Kartu AS, serta memberikan feature-feature baru seperti : Call Waiting, Call Holding, Three Party, Fax, Data, Caller ID dll. Pada tahun ini juga Telkomsel semakin mengembangkan sayapnya ke manca negara. Jika di tanah air, hampir semua kabupaten telah terliput dengan kualitas yang baik, maka ke manca negara pun kartuHALO telah semakin kuat dengan dapat dipergunakannya roaming international di 37 negara dan 50 operator dan jumlah tersebut akan terus berkembang.

B. Tujuan Perusahaan

Adalah melalui program cybercell, Telkomsel bertekad untuk menjadi operator kelas dunia sehingga mencapai status operator GSM Indonesia yang berstandar internasional dengan menggabungkan pelayanan handal dan profesionalisme, teknologi, pengelolaan usaha dan pemasaran yang efisien.
Adapun tujuan lain dari perusahaan ini adalah :
1. Telkomsel bertekad untuk melayani 32 propinsi di tanah air dengan memberikan keutamaan pada wilayah cakupan (Coverage), kapasitas penyambungan (Capacity), biaya (Cost), mutu jaringan (Quality) dan pelayanan (Service).
2. Menjadikan telepon seluler sebagai kebutuhan umum yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat sehingga bukan hanya golongan tertentu saja yang dapat menggunakan dan mengambil manfaatnya.
3. Mendukung sepenuhnya perkembangan nasional dan ekonomi Indonesia dengan menyediakan pelayanan telekomunikasi bermutu tinggi dan efisien

C. Struktur Organisasi PT Telkomsel Indonesia

1. Struktur Organisasi
Didalam berusaha untuk mencapai suatu tujuan akan memerlukan suatu kerja sama antara orang-orang yang terkait didalamnya , sehingga orang yang terlibat didalam tujuan ini memegang peranan penting demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan, apalagi jika hal tersebut dilakukan dalam dunia bisnis, jelas sekali bahwa kerja sama yang dilakukan harus lebih terencana, untuk mencapai tujuan kerja sama ini biasanya dilakukan dalam suatu wadah yang dalam masyarakat dikenal dengan nama organisasi.
Dalam pencapaian tujuan kita melihat bahwa unsur manusia yang mempunyai peranan yang penting sekali dalam rangka melaksanakan aktivitasnya guna mencapai suatu kerja sama yang baik.
Manusia atau individu di sini dituntut untuk saling mengerti akan fungsi-fungsi dan statusnya masing-masing. Jadi dengan demikian manusia berperan dalam organisasi tadi sangat membantu kelancaran jayanya organisasi dalam perusahaan yang bersangkutan.
Kita dapat melihat bagan / struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Telkomsel,
 

 



Technology
2. Tugas dan Deskripsi Kerja :
1) Sub Direktorat Information Technology
(a). Memastikan terlaksananya IT Strategy, IT Architecture, IT Security System/Policy, IT Policy & IT Programs.
(b). Memastikan pembangunan IT System yang mencakup Corporate System, Business System & Value Added System, dalam rangka mendukung pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal dan internal secara efisien dan efektif.
(c). Memantau kelancaran operasional dan pemeliharaan IT Infrastructure dan IT Application serta bertanggung jawab atas performansinya.
(d). Bertanggung jawab dalam hal prevensi, deteksi dan pemecahan masalah IT yang related terhadap fraud dan security isu.

D. Macam Perusahaan Berdasarkan Tujuan

PT Telkomsel tbk termasuk dalam organisasi niaga, karena salah satu tujuanya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan infrastruktur telekomunikasi yang tersebar di seluruh nusantara, PT Telkomsel memberikan pelayanan komunikasi dengan menawarkan berbagai produk berbasis suara, teks, dan data.
Demi memenuhi tuntutan pelanggan yang semakin tinggi, dan demi menjaga daya saing perusahaan, PT Telkomsel telah membangun bentuk organisasi yang kokoh, solid, dan dinamis.
Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pencapaian target kerja atau usaha adalah komunikasi. Demi mencapai target yang telah ditentukan bersama, masing-masing bagian dalam organisasi harus mampu melakukan koordinasi yang baik. Koordinasi yang baik ditentukan oleh seberapa efektif dan efisien bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan oleh organisasi. Tanpa komunikasi yang baik, mustahil target perusahaan dapat dicapai dengan sempurna.
 STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
a. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
b. Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
c. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
d. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).
e. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.
Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.
KEGAGALAN SISTEM INFOMASI PERUSAHAAN
Kegagalan sistem infomasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapan atau diterapkan begitu gagal sehingga organisasi kembali  ke sistem infomasi yang dahulu . Ini merupakan biaya yang buruk karena organisasi umumnya telah menginvestasikan jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek SIM perusahaan . Namun kegagalan system informasi perusahaan tidak berarti bahwa organisasi menyerah sepenuhnya .Organisasi tersebut dapat mencoba lagi .
Organisasi dapat meminimalkan kemungkinan kegagalanSIM perusahaan dengan mengambil langkah-langkah
  1. Mengerti kerumitan organisasi
  2. Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan
  3. Mencapai consensus dalam organisasi sebelum memutuskan menerapkan system informasi perusahaan    

    MASA DEPAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN
    Manajemen sumber daya perusahaan ( enterprise resource management) adalah gerakan untuk merencanakan dan mengendalikan berbagai proses bisnis  dengan mengendalikan deskripsi proses dan data.

    Terdapat dua pandangan terhadap wewenang :
  4. Pandangan klasik (classical view)
    Wewenang datang dari  tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke  tingkat yang lebih bawah
  5. Pandangan penerimaan (acceptance view)
    Sudut  pandang  wewenang  adalah  penerima  perintah,  bukannya  pemberi  perintah.Pandangan  ini  dimulai  dengan  pengamatan  bahwa  tidak  semua  perintah  dipatuhi  olehpenerima  perintah.  Penerima  perintah  akan menentukan  apakah  akan menerima perintah atau tidak.
  6.   Kekuasaan menghargai (reward power)
    Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang  lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas atau persahabatan)
  7.    Kekuasaan memaksa (coercive power)
    Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
  8.   Kekuasaan sah (legitimate power)
    Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang  yang  dipengaruhi  bahwa  pemberi  pengaruh  berhak  menggunakan  pengaruh sampai pada batas tertentu.
  9.   Kekuasaan keahlian (expert power)
    Kekuasaan  yang  didasarkan  pada  persepsi  atau  keyakinan  bahwa  pemberi  pengaruh mempunyai  keahlian  relevan  atau  pengetahuan  khusus  yang  tidak  dimiliki  oleh  orang  yang dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).
  10.  Kekuasaan rujukan (referent power)
    Kekuasaan  yang  dimiliki  oleh  seseorang  atau  kelompok  yang  didasarkan  pada  indentifikasi pemberi  pengaruh  yang  menjadi  contoh  atau  panutan  bagi  yang  dipengaruhi.  (karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).
 NAMA : DHINDA AFSARYNA AWANYS
 NPM / KELAS : 32114940 / 1DB03
ANGGOTA KELOMPOK : - ADJI MUHAMMAD IKHBAL
                                              -  EKO SETYO NUGROHO
                 UNIVERSITAS GUNADARMA