Jumat, 26 Juni 2015


Perkembangan Organisasi

Perkembanagan PT . Telekomunikasi Indosesia ( TELKOM )

Disini saya akan menceritakan tentang 
Biografi, Perkembangan, dan Profil PT. Telekmunikasi Indonesia (Telkom).
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.


Perkembangan PT Telkom di Indonesia

 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.
PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.


Contoh Perusahaan

Tentang Telkom Group
Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.

Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom:
Telecommunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
Services
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT. Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
Visi dan Misi
Visi
“To become a leading Telecommunication, Information,  Media, Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”
Misi
  • Menyediakan layanan “more for less” TIMES.
  • Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

    ORGANISASI PERUSAHAAN PT. TELKOM INDONESIA
    A. LATAR BELAKANG
    Organisasi sangat dibutuhkan agar lebih terarah dalam mencapai suatu tujuan untuk kepentingan bersama. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh berbagai bidang ilmu terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi dan manajemen. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana dan prasarana,dll yang digunakan untuk pencapaian tujuan organisasi. Didalam organisasi juga harus ada pengaturan diberbagai kegiatan sehingga membentuk kesatuan yang terpadu untuk mencapai tujuan. Organisasi ada berbagai macam bentuk misalnya saja organisasi politik, organisasi perusahaan ataupun organisasi sosial. 

    Organisasi perusahaan dapat dibagi menjadi tiga bentuk yaitu perusahaan perseorangan, perusahaan firma dan perseroan terbatas. Kesuksesan sebuah perusahaan tergantung kepada pemimpin perusahaan itu cara kepemimpinannya,dan juga kerja sama yang ada diperusahaan tersebut. Pemimpin harus sering berkomunikasi serta menyatukan visi dan misi kepada karyawannya atau staffnya agar tidak terjadi miss communication yang berdampak buruk untuk perusahaan tersebut. Seorang pemimpin yang baik juga sebaiknya mampu menampung berbagai bentuk saran dan kritik yang diungkapkan bawahan supaya perusahaan tersebut menjadi lebih baik.
    Sebelumnya saya akan membahas sedikit tentang PT.Telkom itu sendiri.PT.Telkom Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi. Perusahaan tersebut didirikan guna pengantisipasian perkembangan teknologi yang begitu pesat. PT.Telkom termasuk kedalam organisasi perusahaan unit besar dan termasuk jenis perusahaan perusahaan Perseroan Terbatas yang memiliki jumlah karyawan yang begitu banyak yang tersebar ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu butuh komunikasi serta kerja sama ekstra dalam mengelola perusahaan ini. Dan para staffnya pun bekerja menurut keahliannya masing – masing supaya terstruktur. Serta harus memiliki solidaritas dan displin kerja yang tinggi. 

    B. PERMASALAHAN
    Seperti yang sudah  dibahas sebelumnya, PT.Telkom Indonesia adalah perusahaan yang besar sehingga kemungkinan besar banyak kerugian yang timbul serta sering terjadinya miss communication. Maka yang menjadi masalahnya  adalah bagaimana cara PT.Telkom dalam meraup keuntungan dengan menggerakkan karyawan yang begitu banyak sehingga dapat meminimalisasikan kerugian yang ada.

    C.  LANDASAN TEORI
    Organisasi adalah suatu wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan pengorganisasian adalah pengkoordinasian kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan suatu institusi atau perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Berikut bentuk-bentuk organisasi, yaitu :
    -          Organisasi lini
    Pada organisasi ini peran  pimpinan sangat dominan dimana semua kekuasaan ditangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam kegiatan pelaksanaan yang utama adlah dalam wewenang dan perintah. Kelemahan jenis organisasi semacam ini kurang manusiawi, lebih – lebhi para pelaksana tugas bawahan hanya dipandang sebagai robot yang senantiasa siap melaksanakan perintah.
    -          Organisasi staff
    Dalam organisasi ini muncul karena makin kompleksnya masalah – masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semua masalah yang ada dan memerlukan bantuan orang lain
    (biasanya para ahli ) yang dapat memberikan masukan berupa pemikiran terhadap masalah – maslah yang dihadapi.
    -          Organisasi Lini dan Staff
    Dalam organisasi ini staff bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik.
    -          Organisasi Fungsional
    Bentuk organisasi yang dimana atasan memberikan tugas atau kewenangan kepada bawahannya sesuai dengan yang diinginkan atasannya.
    -          Organisasi Lini dan Fungsional
     Yaitu organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya. Dan tiap-tiap satuan pelaksana kebawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja.
    -          Organisasi Fungsional dan staff
    Organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan dalam tiap bidang kerja dapat memerintah semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya. Dan dibawah pucuk pimpinan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya memberi nasihat tentang keahlian tertentu kepada pucuk pimpinan.
    -          Organisasi Lini, Staff dan Fungsional
    Yaitu organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang berhak memerintahkan kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya. Dan tiap-tiap pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja. Dan di bawah pucuk pimpinan diangkat pejabat yang tidak memiliki kewenangan komando tetapi hanya memberi nasihat tentang bidang keahlian tertentu kepada pucuk pimpinan.
    PT.Telkom Indonesia termasuk kedalam perusahaan perseroan terbatas. Yakni suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham – saham yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimiliki.karena modalnya terdiri dari saham – saham yang dapat diperjualbelikan perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
    Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri.
    Keuntungan membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas adalah :
    1.       Kewajiban terbatas.
    2.       Masa hidup abadi.
    3.       Efisiensi manajemen.
    Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas adalah:
    1.       Kerumitan perizinan dan organisasi.

    D. PEMECAHAN MASALAH.
    Menurut saya, untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh PT.Telkom,sebaiknya bentuk organisasi yang tepat untuk PT.Telkom adalah organisasi Garis dan Staf. Mengapa? karena secara pengertiannyapun menurut Harrington Emerson,Organisasi line and staff merupakan organisasi yang biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf, tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat. Menurut Harrington juga menegaskan tentang kelebihan bentuk organisasi ini, yakni dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun, keputusan yang matang dan sehat dapatdiperoleh karena adanya tenaga ahli, serta dapat mewujudkan “The right man in the right place”,dimana orang bekerja harus sesuai dengan bidang garapannya.
    Dengan bentuk yang seperti itu sangat cocok di terapkan pada sistem organisasi PT.Telkom, dimana sebuah organisasi besar itu memerlukan banyak tenaga ahli, dan tentu saja ada koordinasi staff satu sama lain. Sebuah organisasi itu bukan hanya memerlukan anggota saja, tapi juga memerlukan tenaga ahli, yang mampu menangani segala sesuatu yang sesuai dengan bidangnya, agar organisasi tersebut bisa berjalan dengan lancar, mengingat dalam PT.Telkom sering ditemukan kendala-kendala dalam mencapai tujuan perusahaan, maka dengan kepengurusan organisasi yang baik, di harapkan tujuan  perusahaan tersebut bisa terwujud. Terjadi keputusan yang matang dan sehat, itu yang bisa menjadi pemicu keberhasilan dalam sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya, berarti keputusan tersebut telah jelas,dan tidak ada keraguan lagi, tinggal pelaksanaannya. The right man in the right place, sesorang bekerja, harus sesuai dengan keahliannya, agar kinerja yang dihasilkan, bisa maksimal.
    E. KESIMPULAN
    Dari pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa suatu organisasi tidak hanya ada disatu lingkungan tapi diberbagai lingkungan. kerja sama di organisasi sangat perlu, Supaya tujuan yang direncanakan dapat dilakukan dengan baik. Setiap orang memiliki keahlianya masing-masing, alangkah baiknyajika setiap orang di tempatkan pada posisi kerjanya masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya agar perusahaan berjalan lancar dan baik. Kepemimpinan yang baik juga sangat berpengaruh pada suatu organisasi. Dan tidak ada organisasi yang hanya memiliki kelebihan saja . setiap organisasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Contohnya saja organisasi yang saya bahas diatas. Itu termasuk jenis organisasi besar yang memiliki tanggung jawab yang besar. Direktur sebagai pimpinan tertinggi bekerja sama kepada para pemegang saham perusahaan untuk mengelola perusahaan agar tidak mengalami kerugian.
    Saran
    Jika kita membangun sebuah organisasi harus memiliki visi misi yang jelas supaya terarah  organisasi yang mau kita buat harus seperti apa , tujuannya untuk apa ? bermanfaat tidak bagi orang banyak ? dsb. Juga cara kepemimpinan pada suatu perusahaan harus lah baik pula karena itu menjadi suatu nilai plus untuk berkembangnya suatu perusahaan. Serta komunikasi dari berbagi divisi dan para karyawan harus saling dijaga agar  tidak terjadi miss commun ication yang berakibat buruk kepada perusahaan dan yang berkecimpung didalamnya. Dan bentuk organisasi seperti apa yang nantinya akan dipakai/di terapkan, agar tujuan berorganisai dapat tercapai. Tak lupa setiap orang yang bekerja diperusahaan atau berkecimpung diorganisasi manapun harus memilik rasa tanggung jawab dan soldarotas yang tinggi.

     Nama : DHINDA AFSARYNA AWANYS
    Kelas / NPM : 1DB03 / 32114940
    Nama Kelompok : Aji Muhammad Ikhbal
    Dhinda Afsaryna Awanys
    Eko Setyo Nugroho

    UNIVERSITAS GUNADARMA

Penyelsaian Permasalahan Dalam Suatu Organisasi

Kekuasaan (Power)
Kekuasaan (power) berarti suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang atau merubah orang atau situasi. Jika perubahan tersebut kea rah yang baik tentu power tersebut memberikan konotasi yang positif bahkan sangat diperlukan. Kekuasaan sesungguhnya merupakan konsekuensi logis yang muncul dari setiap organisasi yang di dalamnya terdapat pimpinan dan bawahan atau manajemen puncak dan manajemen tingkat bawah. Karena organisasi merupakan kumpulan orang dalam pencapaian tujuan, maka organisasi ditujukan untuk mengubah situasi melalui orang-orang agar perubahan terjadi untuk itu diperlukan kekuasaan.
Faktor – faktor yang mendasari adanya kekuasaan yaitu :
Reward Power
Reward power atau kekuasaan untuk memberikan penghargaan adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya. Contoh kekuasaan yang dimiliki oleh seorang manajer personalia atau SDM Disebabkan posisi dirinya membawahi seluruh sumberdaya manusia organisasi atau tenaga kerja dari sebuah perusahaan misalnya, maka seorang manajer personalia memiliki reward power dikarenakan bagian yang lebih tinggi dari manajer personalia tersebut akan menanyakan mengenai kinerja tenaga kerja perusahaan melalui manajer personalia tersebut.
Coercive Power
Coercive power atau kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan dari sisi negative dari reward power. Kekuasaan ini merupakan kekuasaan seseorang untuk memberikan hukuman atas kinerja yang buruk yang ditunjukkan oleh tenaga kerja dalam sebuah organisasi. Setiap pimpinan pada dasarnya memiliki rewardsekaligus coercive power ini.
Legitimate Power
Legitimate power atau kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu. Misalnya, seseorang yang diangkat
menjadi pemimpin, secara otomatis dia memiliki semacam kekuasaan yang sah atau legitimasi.
Expert Power
Expert power atau kekuasaan yg berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yg muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yg dimiliki oleh seseorang. Seorang dokter, misalnya memiliki semacam kekuasaan ini. Dikarenakan dirinya memiliki keahlian dalam mendiagnosa suatu penyakit, maka secara sadar maupun tidak sadar seorang pasien yang berkonsultasi kepada dokter akan mengikuti apa saja yang diusulkan atau dianjurkan oleh sang dokter sejauh hal tersebut bisa membantu sang pasien untuk sembuh dari penyakitnya. Demikian pula dengan pakar-pakar dibidang lainnya.
Referent Power
Referent Power adalah keuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut. Ketika rakyat menginginkan sosok pemimpin yang jujur misalnya, maka ketika ada sosok calon presiden yang dikenal sebagai seorang yang jujur dengan sendirinya sang calon presiden tersebut memiliki apa yang dinamakan sebagai referent power tersebut dikarenakan orang-orang tengah menginginkan karakteristik yg dimiliki oleh sang calon presiden tersebut, yaitu kejujuran.
Setiap bagian dari struktur organisasi sebagaimana diterangkan di bagian awal bab ini memiliki jenis kekuasaannya masing-masing, terutama dibagian yang berada pada hierarki yang paling tinggi dalam suatu organisai,seperti direktur,presiden, direktur, dan sejenisnya. Pada umumnya kekuasaan tersebut lebih disebabkan karena legitimasi tertentu yang ditentukan oleh mekanisme dalam organisasi. Kekuasaan tersebut meliputi kekuasaan memerintah,mengoreksi, ataupun mngoordinasikan bagian yang berada dibawahnya. Namun, dikarenakan kekuasaan pengertiannya sangat luas dan lebih banyak digunakan dalam istilah politik, maka dalam organisasi istilah kekuasaan cenderung jarang dipergunakan. Sebagai gantinya istilah kewenangan atauauthority lebih sering dipergunakan.
Kewenangan ( Authority)
Kenangan  atau authority  pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Kewenangan merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih untuk memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki kewenangan atau kekuasaan yang terlegatimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manajer personalia  dengan sendirinya terlegitimasi untuk memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang terkait dengansumber daya manusia atau orang-orang yang terdapat di dalam organisasi.
Terdapat dua pandangan mengenai kewenangan formal, yaitu pandangan klasik (classical view) dan pandangan berdasarkan penerimaan (acceptance view).
·       Pandangan Klasik
Pandangan klasik mengenai kewenangan formal menerangkan bahwa kewenangan pada dasarnya terlahir sebagai akibat adanya kewenangan yang lebih tinggi dari kewenangan yang diberikan.
·       Pandangan Berdasarkan Penerimaan
Pandangan yang berdasarkan penerimaan (acceptance view)memandang bahwa kewenangan formal akan cendrung dijalankan atau diterima oleh bawahan tergantung dari beberapa persyaratan, antara lain :
1.    Bawahan dapat memahami apa yang diinginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan.
2.    Pada saat bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya dia yakin tidak bertentangan dengan rencana pencapaian tujuan organisasi.
3.    Bawahan  yakin apa yang diperintahkan konsisten mendukung nilai, misi maupun motif pribadi atau kelompok.
4.    Bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan apa yang diperintahkan.
  

Proses Pengambilan Keputusan

   Definisi proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk mengambil keputusan, tahap-tahap ini merupakan keragka dasar sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub tahap disebut langkah yang lebih khusus atau spesifik dan lebih operasional.
Secara umum proses pengambilan keputusan terdiri atas 3 tahap, antara lain sebagai berikut :
Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 tahap yaitu penemuan masalah, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
a.    Penemuan masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan bukan masalah ( misalnya isu) menjadi jelas. Sehingga masalah yang dihadapi dapat di cari model dan jalan keluar yang sesuai.
b.    Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1)   Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
2)   Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang (state of nature)
3)   Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil (pay off table)
4)   Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.
c.    Pengambilan keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.
 Para pegawai yang berkerja dalam perusahaan akan mera semangat bila adanya perhatian dari pihak perusahaan itu sendiri.Dengan adanya suatu perhatian yang mendalam dari pihak perusahaan maka para pegawai akan merasa diawasi dalam berkerja.proses perhatian tersebut tak ulahnya seperti pengambilan keputusan yang di ambil oleh pihak perusahaan.Dengan adanya keputusan yang tepat perusahaan akan bisa berdiri tegaj tanpa adanya yang mengambil alih peran perusahaan.Pengambilan keputusan bagi perusahaan itu sangat diperlukan bagi pihak yang terkait perusahaan ataupun pihak yang berkerja dalam perusahaan.Keputusan yang diambil merupakan resiko yang diambil berdasarkan atas kesepakatan bersama.
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif terbaik diantara berbagai alternatif yang ada. Alternative untuk saling mempengarihu satu sama lainya.berikut ini akan dijelaskan lagi secara terperinci berkenaan dengan pengambilan keputusan.
a. Proses Pengambilan Keputusan mencakup :

 Identifikasi dan diagnosis masalah
 Pengumpulan dan analisis data yang relevan
 Pengembangan & evaluasi alternantif
 Pemilihan alternatif terbaik
 Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil - hasil

b. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen

 Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
 Kepusan-keputusan pribadi & strategi
 Keputusan-keputusan dasar & rutin

c. Model-model Pengambilan Keputusan
 Relationalitas Keputusan
 Model- model perilaku pengambilan keputusan

c. Teknik Pengambilan Keputusan
 Teknik - teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
 Teknik - teknik Partisipatif
 Teknik - teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Jadi perusahaan yang memiliki akan pengaruh yang kuat menjadikan perusahaan ba mengambil keputusan sesuai dengan apa yang seharusnya diputuskan.Proses mempengaruhi, proses pengambilan keputusan dan komunikasi adalah proses-proses manajerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manajemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional. 
  
One Way Traffic Dan Two Way Traffic
 One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan.
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
  Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.
Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita 

 

Hambatan dalam Komunikasi 

 

Hasil akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni agar tindakan atau perubahan sikap pada penerima sesuai dengan keinginan pengirim. Berdasarkan pengertian komunikasi, proses komunikasi terjadi dua arah, artinya individu atau kelompok bisa berfungsi sebagai pengirim sekaligus sebagai penerima dan saling berinteraksi satu sama lain. 
Interaksi ini memungkinkan pengirim untuk memantau seberapa baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat diterima atau apakah pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara benar sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam kaitan tersebut, sering kali digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk menunjukkan bahwa ada semacam hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi. Semua unsur atau elemen-elemen pada proses komunikasi punya potensi dalam menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Alice A. Wright dan John J. Lynch, Jr (1995) mengklasifikasikan hambatan dalam komunikasi menjadi empat, yaitu: 

  1.    Gangguan; gangguan dapat berbentuk mekanik dan semantik. Gangguan mekanik disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik, sedangkan gangguan semantik adalah gangguan yang berhubungan dengan pesan komunikasi sehingga pengertiannya menjadi berubah dari yang dimaksudkan semula.
  2.     Kepentingan; seseorang hanya akan memperhatikan pesan yang ada kaitannya dengan kepentingannya. Kepentingan tidak hanya mempengaruhi perhatian saja, namun juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku.
  3.     Motivasi; suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila pesan yang disampaikan sesuai dengan motivasi dari penerima.
  4.     Prasangka; seseorang yang memiliki prasangka terhadap pengirim pesan dapat menyebabkan proses komunikasi berlangsung tidak efektif karena dalam prasangka, emosi memaksa seseorang menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran yang rasional.
Itulah beberapa hambatan dalam komunikasi. Munculnya hambatan tersebut, menyebabkan komunikasi yang terjadi tidaklah efektif. 
Peran Komunikasi Dalam Koordinasi Kerja Sama

Dalam sebuah organisasi pastilah ada sebuah ketua dan staff sebagai jajarannya. Ini merupakan satu kesatuan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi dalam organisasi akan bisa berjalan dengan baik dan lancar dengan adanya komunikasi dan koordinasi baik dari atas kebawahan maupun sesama bidang dan staff. Akan terjadi keheningan jikalau satu sama lain anggota tidak saling berkomunikasi dan koordinasi, bahkan bisa menjadi kesalahpahaman.
Komunikasi merupakan media antar individu untuk saling memberikan informasi baik bisa disampaikan secara lisan maupun media lainnya. Komunikasi begitu sangat penting, karena dalam pelaksanaan suatu organisasi adanya komunikasi membantu dalam memahami apa yang dimaksud dari orang yang menyampaikan. Komunikasi ini juga tidak terlepas dari koordinasi. Komunikasi dan koordinasi menjadi satu kesatuan kerja dalam menjalankan program kerja. Sedangkan koordinasi merupakan hubungan manusia dalam menjalankan tugasnya.
Semua program kerja dapat terselesaikan dengan adanya komunikasi dan koordinasi, maka perlu bantuan orang lain. karena kita tahu bahwa yang dibutuhkan organisasi ini adalah SUPERTIM bukan SUPERMAN. Kalau yang bekerja hanya sendirian tanpa meminta bantuan takkan ada yang mampu melaksanakannya. Satu tusuk lidi saja tidak mampu membersihkan tapi dengan kumpulan banyak lidi mampu membersihkan kotoran yang ada. Itulah organisasi yang baik satu sama lain saling berkomunikasi dan koordinasi dalam bekerja.

Komunikasi ini media untuk saling mengingatkan satu sama lain, apalagi dalam mengingatkan kebaikan. Hubungan interpersonal akan menjadi dekat dan baik jika jalinan komunikasi ini berjalan dengan lancar. Jika kita membayangkan seorang pemimpin tidak mau berkomunikasikan kepada staffnya, akan terjadi rasa diacuh atau tidak dipedulikan. Ini berakibat lama-lama akan meretakkan organisasi. Mungkin organisasi bisa berjalan dengan hanya seorang pemimpin yang melaksanakan sendirian tapi tanpa disadari hanya membuat fungsi organisasi rusak. Hal terburuk yang mungkin tercapai akan berguguran satu demi satu pengurus dan meninggalkan organisasi.

Dalam sebuah organisasi tidak hanya membutuhkan orang yang pandai bicara, bisa dipercaya dan yang aktif tapi butuh orang yang mampu menggerakan kapal organisasi menuju tempat tujuan dengan bekerjasama bersama staff-staffnya. Bahkan jika kapal itu mengalami kebocoran disana-sini, pasti takkan mampu seorang diri untuk menyelesaikan. Staff yang ada akan memberikan kemampuannya untuk melengkapi kekurangan pemimpin yang baik. Maka dari itu perlu ada kerjasama supaya keberhasilan dapat tercapai.

Nama : DHINDA AFSARYNA AWANYS
Kelas / NPM : 1DB03 / 32114940
Nama Kelompok : dhinda afsaryna awanys
Aji Muhammad Ikhbal
Eko Setyo Nugroho

UNIVERSITAS GUNADARMA

 Para pegawai yang berkerja dalam perusahaan akan mera semangat bila adanya perhatian dari pihak perusahaan itu sendiri.Dengan adanya suatu perhatian yang mendalam dari pihak perusahaan maka para pegawai akan merasa diawasi dalam berkerja.proses perhatian tersebut tak ulahnya seperti pengambilan keputusan yang di ambil oleh pihak perusahaan.Dengan adanya keputusan yang tepat perusahaan akan bisa berdiri tegaj tanpa adanya yang mengambil alih peran perusahaan.Pengambilan keputusan bagi perusahaan itu sangat diperlukan bagi pihak yang terkait perusahaan ataupun pihak yang berkerja dalam perusahaan.Keputusan yang diambil merupakan resiko yang diambil berdasarkan atas kesepakatan bersama.
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif terbaik diantara berbagai alternatif yang ada. Alternative untuk saling mempengarihu satu sama lainya.berikut ini akan dijelaskan lagi secara terperinci berkenaan dengan pengambilan keputusan.
a. Proses Pengambilan Keputusan mencakup :

 Identifikasi dan diagnosis masalah
 Pengumpulan dan analisis data yang relevan
 Pengembangan & evaluasi alternantif
 Pemilihan alternatif terbaik
 Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil - hasil

b. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen

 Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
 Kepusan-keputusan pribadi & strategi
 Keputusan-keputusan dasar & rutin

c. Model-model Pengambilan Keputusan
 Relationalitas Keputusan
 Model- model perilaku pengambilan keputusan

c. Teknik Pengambilan Keputusan
 Teknik - teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
 Teknik - teknik Partisipatif
 Teknik - teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Jadi perusahaan yang memiliki akan pengaruh yang kuat menjadikan perusahaan ba mengambil keputusan sesuai dengan apa yang seharusnya diputuskan.Proses mempengaruhi, proses pengambilan keputusan dan komunikasi adalah proses-proses manajerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manajemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional. 
  
One Way Traffic Dan Two Way Traffic
 One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan.
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
  Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.
Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita 

 

Hambatan dalam Komunikasi 

 

Hasil akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni agar tindakan atau perubahan sikap pada penerima sesuai dengan keinginan pengirim. Berdasarkan pengertian komunikasi, proses komunikasi terjadi dua arah, artinya individu atau kelompok bisa berfungsi sebagai pengirim sekaligus sebagai penerima dan saling berinteraksi satu sama lain. 
Interaksi ini memungkinkan pengirim untuk memantau seberapa baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat diterima atau apakah pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara benar sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam kaitan tersebut, sering kali digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk menunjukkan bahwa ada semacam hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi. Semua unsur atau elemen-elemen pada proses komunikasi punya potensi dalam menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Alice A. Wright dan John J. Lynch, Jr (1995) mengklasifikasikan hambatan dalam komunikasi menjadi empat, yaitu: 

  1.    Gangguan; gangguan dapat berbentuk mekanik dan semantik. Gangguan mekanik disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik, sedangkan gangguan semantik adalah gangguan yang berhubungan dengan pesan komunikasi sehingga pengertiannya menjadi berubah dari yang dimaksudkan semula.
  2.     Kepentingan; seseorang hanya akan memperhatikan pesan yang ada kaitannya dengan kepentingannya. Kepentingan tidak hanya mempengaruhi perhatian saja, namun juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku.
  3.     Motivasi; suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila pesan yang disampaikan sesuai dengan motivasi dari penerima.
  4.     Prasangka; seseorang yang memiliki prasangka terhadap pengirim pesan dapat menyebabkan proses komunikasi berlangsung tidak efektif karena dalam prasangka, emosi memaksa seseorang menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran yang rasional.
Itulah beberapa hambatan dalam komunikasi. Munculnya hambatan tersebut, menyebabkan komunikasi yang terjadi tidaklah efektif. 
Peran Komunikasi Dalam Koordinasi Kerja Sama

Dalam sebuah organisasi pastilah ada sebuah ketua dan staff sebagai jajarannya. Ini merupakan satu kesatuan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi dalam organisasi akan bisa berjalan dengan baik dan lancar dengan adanya komunikasi dan koordinasi baik dari atas kebawahan maupun sesama bidang dan staff. Akan terjadi keheningan jikalau satu sama lain anggota tidak saling berkomunikasi dan koordinasi, bahkan bisa menjadi kesalahpahaman.
Komunikasi merupakan media antar individu untuk saling memberikan informasi baik bisa disampaikan secara lisan maupun media lainnya. Komunikasi begitu sangat penting, karena dalam pelaksanaan suatu organisasi adanya komunikasi membantu dalam memahami apa yang dimaksud dari orang yang menyampaikan. Komunikasi ini juga tidak terlepas dari koordinasi. Komunikasi dan koordinasi menjadi satu kesatuan kerja dalam menjalankan program kerja. Sedangkan koordinasi merupakan hubungan manusia dalam menjalankan tugasnya.
Semua program kerja dapat terselesaikan dengan adanya komunikasi dan koordinasi, maka perlu bantuan orang lain. karena kita tahu bahwa yang dibutuhkan organisasi ini adalah SUPERTIM bukan SUPERMAN. Kalau yang bekerja hanya sendirian tanpa meminta bantuan takkan ada yang mampu melaksanakannya. Satu tusuk lidi saja tidak mampu membersihkan tapi dengan kumpulan banyak lidi mampu membersihkan kotoran yang ada. Itulah organisasi yang baik satu sama lain saling berkomunikasi dan koordinasi dalam bekerja.

Komunikasi ini media untuk saling mengingatkan satu sama lain, apalagi dalam mengingatkan kebaikan. Hubungan interpersonal akan menjadi dekat dan baik jika jalinan komunikasi ini berjalan dengan lancar. Jika kita membayangkan seorang pemimpin tidak mau berkomunikasikan kepada staffnya, akan terjadi rasa diacuh atau tidak dipedulikan. Ini berakibat lama-lama akan meretakkan organisasi. Mungkin organisasi bisa berjalan dengan hanya seorang pemimpin yang melaksanakan sendirian tapi tanpa disadari hanya membuat fungsi organisasi rusak. Hal terburuk yang mungkin tercapai akan berguguran satu demi satu pengurus dan meninggalkan organisasi.

Dalam sebuah organisasi tidak hanya membutuhkan orang yang pandai bicara, bisa dipercaya dan yang aktif tapi butuh orang yang mampu menggerakan kapal organisasi menuju tempat tujuan dengan bekerjasama bersama staff-staffnya. Bahkan jika kapal itu mengalami kebocoran disana-sini, pasti takkan mampu seorang diri untuk menyelesaikan. Staff yang ada akan memberikan kemampuannya untuk melengkapi kekurangan pemimpin yang baik. Maka dari itu perlu ada kerjasama supaya keberhasilan dapat tercapai.

Nama : DHINDA AFSARYNA AWANYS
Kelas / NPM : 1DB03 / 33114473
Nama Kelompok : Eko setyo nugroho
     Aji Muhammad Ikhbal


UNIVERSITAS GUNADARMA