Selasa, 16 Oktober 2018

4. LEMBAGA-LEMBAGA AUDIT SISTEM INFORMASI DI INDONESIA


Nama : Dhinda Afsaryna Awanys
Kelas  : 5KA44
NPM : 1B117093

4. LEMBAGA-LEMBAGA AUDIT SISTEM INFORMASI DI INDONESIA

BPK RI

BPK RI didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan masing-masing.


Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan)

BPKP didirikan tahun 2006. BPKP bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.

LPAI

LPÄI Lembaga Pengembangan Auditor Internal adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen — LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate — mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir — dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah dikenal baik reputasinya di dunia.
Selain itu program pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.

3. Jelaskan standar dan panduan untuk audit sistem informasi, seperti ISACA, IIA, COSO DAN ISO1799


Nama : Dhinda Afsaryna Awanys
Kelas  : 5KA44
NPM : 1B117093

3. Jelaskan standar dan panduan untuk audit sistem informasi, seperti ISACA, IIA, COSO DAN ISO1799
·         ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.
ISACA didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. Hari ini, ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
ISACA mulai pada tahun 1967, ketika sekelompok kecil orang dengan kontrol pekerjaan-audit serupa di sistem komputer yang menjadi semakin penting untuk operasi mereka organisasi-duduk untuk membahas perlunya sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang. Pada tahun 1969, kelompok formal, menggabungkan sebagai Asosiasi EDP Auditor. Pada tahun 1976 asosiasi membentuk yayasan pendidikan untuk melakukan upaya penelitian besar-besaran untuk memperluas pengetahuan dan nilai tata kelola TI dan bidang kontrol. Sebelumnya dikenal sebagai Audit Sistem Informasi dan Control Association, ISACA sekarang berjalan dengan singkatan saja, untuk mencerminkan berbagai profesional TI pemerintahan yang dilayaninya.

Menurut ISACA, pemegang gelar CISA mempunyai competitive advantage dengan memastikan bahwa:
1.     Audit sistem informasi dilakukan sesuai dengan standar, panduan, dan best practises terkait
2.   Suatu perusahaan melaksanakan tata-kelola teknologi informasi (corporate governance of IT)
3. Manajemen atas sistem dan infrastruktur IT (systems and infrastructure life cycle management) dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan
4. Arsitektur keamanan didesain untuk menjaga prinsip kerahasiaan (confidentiality),integritas (integrity),dan ketersediaan (availability) atas information assets
5.    Program disaster recovery dan business continuity direncanakan dengan baik dan dampak resikonya diminimalisir

Berikut beberapa pengakuan atas sertifikasi CISA dari beberapa lembaga:
1. Departemen Pertahanan Amerika (US Department of Defence) mengharuskan staff information assurance-nya memiliki sertifikat tertentu, di antaranya gelar CISA
2. Undang-undang Keamanan Informasi di Korea mensyaratkan audit sistem informasi dilakukan oleh pemegang sertifikasi tertentu, misalnya CISA
3.   Bursa Efek India mengakui sertifikasi profesional CISA sebagai salah satu prasyarat untuk melakukan systems audit
4.  Menurut Undang-undang di Rumania, bank yang akan menerapkan sistem pembayaran elektronik (misalnya melalui internet) diharuskan melewati proses sertifikasi dahulu oleh auditor yang memiliki gelar CISA
Ujian CISA ini dilakukan 2 kali setahun, sekitar bulan juni dan desember. Jumlah soal ujiannya ada 200, multiple-choice dan minimal harus bener 75% supaya lulus.
Ada 6 area/topik dalam ujian CISA :
1.    Information systems audit process (sekitar 10% dari total jumlah soal)
2.    Information systems governance (15%)
3.    Systems and infrastructure life cycle management (16%)
4.    Information technology service delivery and support (14%)
5.    Protection of information assets (31%)
6.    Business continuity and disaster recovery (14%)
Supaya bisa dapat gelar CISA, gak cuma harus lulus ujian doank. Ada juga beberapa persyaratan lainnya:
1.    Harus punya pengalaman 5 tahun dalam information systems audit, control, or security (bisa disubstitusi dengan persyaratan tertentu)
2.    Mematuhi ISACA Code of Professional Ethics
3.    Menjalankan IS Auditing Standards yang dikeluarkan ISACA
4.    Ikut program CPE (Continuing Professional Education)
Syarat Kelulusan
ISACA menggunakan dan laporan nilai pada skala umum 200-800. Sebagai contoh, skor skala dari 800 mewakili nilai sempurna dengan semua pertanyaan dijawab dengan benar; skor skala dari 200 adalah skor terendah mungkin dan menandakan bahwa hanya sejumlah kecil pertanyaan yang dijawab dengan benar. Calon harus menerima skor 450 atau lebih tinggi untuk lulus ujian.Sebuah skor 450 merupakan standar yang konsisten minimal pengetahuan sebagaimana ditetapkan oleh ISACA CISA Komite Sertifikasi itu. Seorang kandidat menerima nilai kelulusan kemudian dapat mengajukan permohonan sertifikasi jika semua persyaratan lain terpenuhi.
IIA COSO(The Comitte of Sponsoring Organizations of the threadway commision's) : pengendalian intern, yang penggunaannya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan dan proses operasional dalam konteks organisasional, sehingga perbaikan dan kontrol dapat dilakukan secara menyeluruh.
ISO 1799 : Menghadirkan sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengikuti kebutuhan untuk pelindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan.

http://hafidinteristi.blogspot.com/2017/10/jelaskan-standar-dan-panduan-untuk.html

Senin, 15 Oktober 2018

Analisis Resiko


Nama : Dhinda Afsaryna Awanys
Kelas : 5KA44
NPM : 1B117093


2. Analisis Resiko


Analisis Risiko adalah suatu metode analisis yang meliputi faktor penilaian, karakterisasi, komunikasi, manajemen dan kebijakan yang berkaitan dengan risiko tersebut. Manajemen Risiko adalah usaha yang secara rasional ditujukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dari risiko yang dihadapi.

1. Umum
Tujuan dari analisis risiko adalah untuk membedakan risiko minor yang dapat diterima dari risiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk membantu evaluasi dan penanganan risiko. Analisis risiko termasuk pertimbangan dari sumber risiko, dan konsekuensinya. Faktor yang mempengaruhi konsekuensi dapat teridentifikasi. Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan estimasi konsekuensi dan perhitungan terhadap program pengendalian yang selama ini sudah dijalankan.
Analis pendahuluan dapat dibuat untuk mendapatkan gambaran seluruh risiko yang ada. Kemudian disusun urutan risiko yang ada. Risiko-risiko yang kecil untuk sementara diabaikan dulu. Prioritas diberikan kepada risiko-risiko yang cukup signifikan dapat menimbulkan kerugian.

2. Menetapkan/ Determinasi Pengendalian Yang Sudah Ada
Identifikasi manajemen, sistem teknis dan prosedur-prosedur yang sudah ada untuk pengendalian risiko, kemudian dinilai kelebihan dan kekurangannya. Alat-alat yang digunakan dinilai kesesuainnya. Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan misalnya, seperti inspeksi dan teknik pengendalian dengan penilaian sendiri/ professional judgement (Control Self-Assessment Techniques/ CST).

3. Konsekuensi/ Dampak Dan Kemungkinan
Konsekuensi dan probabilitas adalah kombinasi/ gabungan untuk memperlihatkan level risiko. Berbagai metode bisa digunakan untuk menghitung konsekuensi dan probabilitas, diantaranya dengan menggunakan metode statistik.

Metode lain yang juga bisa digunakan jika data terdahulu tidak tersedia, dengan melakukan ekstrapolasi data-data sekunder secara umum dari lembaga-lembaga internasional maupun industri sejenis. Kemudian dibuat estimasi/ perkiraan secara subyektif. Metode ini disebut metode penentuan dengan professional judgement. Hasilnya dapat memberikan gambaran secara umum mengenai level risiko yang ada.

Sumber informasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsekuensi diantaranya adalah:

1. Catatan-catatan terdahulu.
2. Pengalaman kejadian yang relevan.
3. Kebiasaan-kebiasaan yang ada di industri dan pengalaman-pengalaman pengendaliannya.
4. Literatur-literatur yang beredar dan relevan.
5. Marketing test dan penelitian pasar.
6. Percobaan-percobaan dan prototipe.
7. Model ekonomi, teknik, maupun model yang lain.
8. Spesialis dan pendapat-pendapat para pakar.

Sedangkan teknik-tekniknya adalah:
·         Wawancara yang terstruktur dengan para pakar yang terkait.
·         Menggunakan berbagai disiplin keilmuan dari para pakar
·         Evaluasi perorangan dengan menggunakan kuesioner.
·         Menggunakan sarana komputer dan lainnya.
·         Menggunakan pohon kesalahan (fault tree) dan pohon kejadian (event tree).

4. Tipe Analisis
Analisis risiko akan tergantung informasi risiko dan data yang tersedia. Metode analisis yang digunakan bisa bersifat kualitatif, semi kuantitatif, atau kuantitatif bahkan kombinasi dari ketiganya tergantung dari situasi dan kondisinya.

Urutan kompleksitas serta besarnya biaya analisis (dari kecil hingga besar) adalah: kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang level risiko. Setelah itu dapat dilakukan analisis semi kuantitatif ataupun kuantitatif untuk lebih merinci level risiko yang ada.

Penjelasan tentang karakteristik jenis-jenis analisis tersebut dapat dilihat dibawah ini:
A. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif menggunakan bentuk kata atau skala deskriptif untuk menjelaskan seberapa besar potensi risiko yang akan diukur. Hasilnya misalnya risiko dapat termasuk dalam:
·         Risiko rendah
·         Risiko sedang
·         Risiko tinggi

Catatan: Tabel E1 dan E2 dalam lampiran E menggambarkan contoh bentuk kualitatif yang mudah atau skala deskriptif dari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Tabel E3 adalah sebuah contoh dari sebuah matriks yang dibuat berdasarkan prioritas kelas dengan menggambungkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Tabel tersebut perlu ditata kembali sesuai kebutuhan dari organisasi yang individu atau subjek tertentu dari penilaian suatu risiko.

Analisis kualitatif digunakan untuk kegiatan skrining awal pada risiko yang membutuhkan analisis lebih rinci dan lebih mendalam

B. Analisis Semi-Kuantitatif
Pada analisis semi kuantitatif, skala kualitatif yang telah disebutkan diatas diberi nilai. Setiap nilai yang diberikan haruslah menggambarkan derajat konsekuensi maupun probabilitas dari risiko yang ada. Misalnya suatu risiko mempunyai tingkat probabilitas sangat mungkin terjadi, kemudian diberi nilai 100. setelah itu dilihat tingkat konsekuensi yang dapat terjadi sangat parah, lalu diberi nilai 50. Maka tingkat risiko adalah 100 x 50 = 5000. Nilai tingkat risiko ini kemudian dikonfirmasikan dengan tabel standar yang ada (misalnya dari ANZS/ Australian New Zealand Standard, No. 96, 1999).

Kehati-hatian harus dilakukan dalam menggunakan analisis semi-kuantitatif, karena nilai yang kita buat belum tentu mencerminkan kondisi obyektif yang ada dari sebuah risiko. Ketepatan perhitungan akan sangat bergantung kepada tingkat pengetahuan tim ahli dalam analisis tersebut terhadap proses terjadinya sebuah risiko. Oleh karena itu kegiatan analisis ini sebaiknya dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan background, tentu saja juga melibatkan manajer ataupun supervisor di bidang operasi.

C. Analisis Kuantitatif
Analisis dengan metode ini menggunakan nilai numerik. Kualitas dari analisis tergantung pada akurasi dan kelengkapan data yang ada. Konsekuensi dapat dihitung dengan menggunakan metode modeling hasil dari kejadian atau kumpulan kejadian atau dengan mempekirakan kemungkinan dari studi eksperimen atau data sekunder/ data terdahulu.

Probabilitas biasanya dihitung sebagai salah satu atau keduanya (exposure dan probability). Kedua variabel ini (probabilitas dan konsekuensi) kemudian digabung untuk menetapkan tingkat risiko yang ada. Tingkat risiko ini akan berbeda-beda menurut jenis risiko yang ada.


1. Jenis – Jenis Audit Teknologi Sistem Informasi


Nama : Dhinda Afsaryna Awanys 
Kelas : 5KA44
NPM : 1B117093


1. Jenis – Jenis Audit

Audit yang ditinjau berdasarkan bidang pemeriksaan

Audit selanjutnya adalah audit yang ditinjau berdasarkan bidang pemeriksaannya dimana bidan yang biasa diperiksa adalah laporan keuangan, operasional, ketaatan, dan yang lainnya. Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis audit tersebut:

a. Audit Operasional atau Management Audit
Tujuan audit ini adalah untuk mencari tahu apakah kegiatan operasional yang dilakukan dalam sebuah perusahaan sudah berjalan dengan efisien dan efektif atau belum. Kegiatan operasional lain yang di audit oleh audit operasional ini adalah kebijakan akuntansi.

b. Audit Ketaatan atau Compliance Audit
Tujuan dari audit ini adalah untuk mencari tahu apakah perusahaan/organisasi sudah menaati peraturan yang berlaku atau belum. Peraturan ini bisa menyangkut peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan/organisasi itu sendiri ataupun peraturan, ketetapan, atau kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah..

c. Audit Laporan Keuangan atau Financal Statement Audit
Tujuan audit ini adalah untuk mencari tahu apakah laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum atau belum. Audit ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan yang ada.

d. Audit Sistem Informasi
Audit sistem informasi dilakukan oleh KAP atau Kantor Akuntan Pusat  yang hanya dilakukan kepada perusahaan yang data akuntansinya diproses menggunakan System Elektronik Data Processing (EDP).

e. Audit Forensik
Tujuan dari diadakannya audit forensik adalah untuk mencegah kecurangan (fraud) yang mungkin terjadi. Audit forensik biasanya juga melakukan investigasi kriminal, mencari tahu kerugian dari suatu bisnis dan mencari tahu indikasi kecurangan saat berbisnis atau karyawan
f. Audit Investigasi
Audit ini biasa dilakukan jika disatu perusahaan terindikasi sebuah penyimpangan yang karenanya dapat merugikan keuangan pihak lain. Audit investigasi adalah audit yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengintifikasi (identify), menguji (examine), dan juga mengenali (recorganized) fakta dan informasi untuk mencari pembuktian atas kejadian yang sebenarnya terjadi

g. Audit Lingkungan
Keputusan Menteri LH 42 tahun 1994 menerangkan bahwa audit lingkungan merupakan proses manajemen yang didalamnya menyangkut evaluasi secara tercatat, obyektif, dan sistematik tentang bagaimana sebuah kinerja manajemen perusahaan atau organisasi lainnya yang memiliki tujuan untuk memberikan fasilitas kendali manajemen dalam upaya mengendalikan dampak lingkungan serta pemanfaatan peraturan UU pengelolaan lingkungan.

Audit Yang Ditinjau Berdasarkan Auditor
Audit yang ditinjau berdasarkan auditor atau kelompok pelaksana audit ini terbagi menjadi tiga macam. Mereka adalah:

a. Auditor Eksternal
Auditor eksternal adalah auditor yang bekerja untuk kantor/lembaga akuntan publik yang merupakan pihak ke-3 dimana status mereka berada di luar lembaga atau perusahaan yang mereka audit. Auditor eksternal bekerja secara obyektif dan bersifat independent.

b. Auditor Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja untuk perusahaan dimana mereka bekerja. Mereka bertugas untuk mengawasi asset atau Saveguard of Asset dan mengawasi aktifitas sehari-hari operasional perusahaan mereka.

c. Auditor Pajak
Di Indonesia, auditor pajak biasanya dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Pajak atau DJP yang tugasnya adalah melakukan ketaatan wajib pajak sesuai undang-undang yang berlaku.

d. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor yang memiliki tugas untuk menilai kewajaran sebuah informasi laporan keuangan instansi pemerintahan terhadap pelaksanaan program dan juga penggunaan aset yang dimiliki pemerintah.

1 Contoh Pengelolaan Sistem Cerdas




Nama  : Dhinda Afsaryna Awanys


Kelas : 5KA44


NPM : 1B117093





E-Learning


1. Pembelajaran Elektronik (E-Learning)






Pembelajaran elektronik atau Electronic learning (E-learning)  merupakan cara terbaru dalam metode pembelajaran yang enggunakan metode internet,intranet, atau media computer jaringan lain. E-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, kita dapat mengakses pembelajaran dimana saja tanpa harus menyimak uacapan dari seorang pengajar secara langsung, dan tentu saja sangat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk sebuah program pendidikan.


2. Visi & Misi Pemerintah
Visi Pembelajaran Elektronik (E-Learning)
Visi dari sistem pembelajaran elektronikitu sendiri adalah  Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Mandiri, Kompetitif, Berbudaya, Berwawasan Global Dilandasi Iman dan Taqwa.



Misi Pembelajaran Elektronik (E-Learning)
1.  Meningkatkan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bermutu.
2.  Meningkatkan layanan Pendidikan Dasar yang bermutu.
3.  Meningkatkan layanan Pendidikan Menengah dan Tinggi yang bermutu.
4.  Meningkatkan layanan Pendidikan Non Formal dan Informal yang bermutu.
5. Menyediakan layanan manajemen dan pengembangan pendidikan dengan    memberdayakan masyarakat    dalam penyelenggaraan pendidikan.
6.  Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan dapat dipertanggungjawabkan.


3. Teknologi yang mendukung pembelajaran E-Learning

Teknologi e-learning pada saat ini sudah sangat maju dengan seiring berkembangnya perangkat penunjang yaitu computer. Dengan ini
kita dapat melakukan penyederhanaan infrastruktur teknologi pendukung e-learning menjadi dua kategori komponen, yaitu :
 
Komponen Fisik 
Komponen Lojik

Komponen fisik adalah infrastruktur pendukung sistem e-learning yang berkaitan dengan perangkat keras dan media yang dipergunakan baik oleh end user maupun oleh pengelola sistem. Beberapa contoh komponen fisik adalah :

Infrastruktur jaringan: router, switch, hub, kabel jaringan, dll.
Infrastruktur server: server elearning, backup server, dll. 

Selain computer juga berkembang berbagai Bahasa pemrograman misalnya pemrograman HTML, HTML (hypertext markup language)
sudah sampai pada HTML5 dimana pada html 5 mendukung konten multimedia seperti video, dan audio.

Selama ini jika kita ingin memutar video di web browser kita sering menggunakan flash, quicktime atau media player yang lain dengan menggunakan HTML5 kita dapat menggunakannya untuk menampilkan perangkat multimedia. 



Dwi Haryanto menyatakan :

Komponen lojik adalah infrastruktur pendukung sistem e-learning yang berkaitan dengan perangkat lunak dan media yang dipergunakan baik oleh end user maupun oleh pengelola sistem. Beberapa contoh komponen lojik adalah :

• Sistem operasi (OS) server: Linux server, FreeBSD server, Windows server 

• Learning management system: Moodle, DokeOS, dll
• Bahasa pemograman: PHP
• Server web: Apache, IIS, dll
• Server database: MySQL, PostgreSQL, dll
• Server tambahan: Mail server, DNS server, File server, dll.
Selain kedua komponen diatas, juga terdapat kebutuhan jalur akses internet bila sistem e-learning dikehendaki dapat diakses dari jaringan public.


4. Produk yang di hasilkan

Salah satu contoh produk yang di hasilkan dalam pembelajaran elektronik (E-Learning adalah HarukaEdu.

HarukaEdu pada mulanya terdengar seperti e-Learning dari Jepang, padahal sebenarnya adalah lembaga pendidikan e-Learning asli dari Indonesia, meski secara kebetulan arti kata Haruka adalah jarak (distance) dalam bahasa Jepang. Haruka sebenarnya adalah singkatan dari nama-nama pendirinya, yakni HAnafi, Novistiar RUstandi (co founder, sekarang Marketing and Investment Relation), Tovan Krisdianto (co founder, sekarang Finance and Administration) dan Gerald Ariff (co founder, sekarang Operations and Academic) yang didirikan pada 2013. 




Saat ini HarukaEdu diperkuat dengan bergabungnya William Notowidagdo yang menggawangi bidang Technology dan Infrastructure. Serta didukung dua Advisor, yaitu Kartini Mulyadi SH dan Toto Sugiri. HarukaEdu memiliki konsep menjaga kualitas (Quality), mematok biaya pendidikan yang layak (Affordability), mitra bagi peserta didik yang sulit mengakses internet diatasi bekerja sama dengan universitas di Indonesia (Accesibility), dan komunikasi yang berkualitas antara pendidik dan peserta didik (Sociability). Untuk biaya kuliah HarukaEdu mematok dari 500-700 ribu Rupiah per bulan untuk jenjang S1. Selain perkuliahan jarak jauh, peserta didik juga dapat belajar Free online cources: technopreneurssecara gratis.

HarukaEdu juga bekerja sama dengan universitas dan training cource, seperti London School of Public Relationjawara di bidang Komunikasi sejak 2014, Universitas Wiraguna Indonesiayang dikenal unggul di bidang Manajemen sejak 2015, dan 2016 dengan STIEyang paling bergengsi di bidang Akuntansi. Untuk jenjang pendidikan, HarukaEdu telah menjalin kerjasama dengan universitas global di Amerika Serikat dan Eropa, seperti Berkeley, Harvard, John Hopkins, MIT, Standford, dan puluhan universitas lainnya. Pelanggan HarukaEdu adalah korporasi yang menyekolahkan tenaga kerja terbaiknya dan pribadi atau individual yang ingin meng-upgrade kemampuannya. Produknya berupa Online Degreedan Online Training / Certificationdan bermitra dengan Universitas dan Training Provider. HarukaEdu saat ini memiliki program CSR berupa pemberian beasiswa bagi peserta didik yang pintar dan berasal dari Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.  



http://achmad-dzaki19.blogspot.com/2016/11/teknologi-kecerdasan-buatan-di-bidang_13.html


Minggu, 14 Oktober 2018

Ilmu Sosial Dasar Softskill


Nama  : Dhinda Afsaryna Awanys
Kelas /NPM :  5KA44 / 1B117093
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

5 Kondisi seperti apa yang akhirnya menjadi budaya di sekitar kita

1. Bangun selalu terlalu siang di kala hari libur datang karena sudah terbiasa, untuk hari lain di gunakan untuk bekerja dan untuk hari liburnya sangat jarang, oleh karena itu selagi ada waktu untuk libur dimanfaatkan untuk bangun terlalu siang, sudah terbiasa seperti itu
Solusi  : Seharusnya waktu untuk libur tidak boleh juga bangun selalu terlalu siang, dan seharusnya di manfaatkan untuk berolahraga

2.   Sering menunda pekerjaan, sekali, dan menjadi seterunya, mengakibatkan tugas  atau pekerjaan menjadi menumpuk membuat menjadi malas mengerjakan tugas dan pekerjaan, sehingga pada saat waktu yang bersamaan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan yang menumpuk jadi tidak maksimal untuk hasilnya, selalu ada yang terlewati atau menjadi kurang teliti.
Solusi  : seharusnya untyuk pekerjaan atau tugas tidak boleh di tunda tunda, di sarankan untuk langsung menyelsaikannya agar tidak menjadi menumpuk, dan hasil dari tugas atau pekerajaan akan tertata dan mandapat hasil yang baik.
3. Bahasa, terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia,  untuk orang jawa yang berpindah ke Depok tidak tinggal di tempat asal di lahirkan, sudah terbiasa akhirnya lupa dengan Bahasa jawa.
Solusi : seharusnya jangan sampai tidak sama sekali menggunakan Bahasa asalnya, agar tidak terlupa

4. Bangun tidur selalu mencari handphone dan mengecek handphone, sudah menjadi keterbiasaan dari munculnya beragam social media dan perkembangan teknologi saat ini.
Solusi : seharusnya bangun tidur langsung cuci muka atau minum air putih agar tubuh fresh dan tidak kekurangan cairan

5. Terbiasa tidur larut malam, karena terkadang ada sesuatu yang di pikirkan dan akhirnya menjadi keterbiasaan, untuk mengerjakan  tugas dan lain-lain
Solusi : seharusnya waktu istirahat harus cukup, agar keseimbangan daya tahan tubuh tetap terjaga dan selalu fit.

Inovasi SI & Teknologi Informasi Modern


Nama : Dhinda Afsaryna Awanys
Kelas : 5KA44
Npm : 1B117093


1. Apa yang kalian ketahui tentang Inovasi  ?
Jawab :
Pengertian Inovasi - Inovasi adalah proses pembaharuan /pemanfaatan/pengembangan dengan menciptakan hal baru yang berbeda dengan sebelumnya. Inovasi juga dapat diartikan penemuan baru dalam teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan temuan baru yang berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Orang yang melakukan inovasi disebut dengan inovator. Inovasi harus lah bermanfaat bagi sang inovator atau orang lain. Inovasi dibedakan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut :
·        Inovasi yang terjadi karena sengaja (invention) : Inovasi invention adalah proses munculnya suatu hal baru dari kombinasi hal-hal lama yang telah ada.
·        Inovasi yang terjadi tanpa sengaja  (discovery) : Inovasi discovery adalah penemuan hal baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery dapat menjadi invention, ketika masyarakat mengakui dan dapat memanfaatkan hasil inovasi tersebut.

2. Apa yang kalian ketahui tentang teknologi informasi modern ? dan berikan contohnya !
Jawab :
Ø Teknologi informasi modern membutuhkan waktu yang relatif singkat, mudah, lebih terbuka dan fleksibel karena bersumber dari sesuatu yang berbasis elektronika seperti internet yang mudah di akses oleh siapapun dan dimanapun. Sedangkan Teknologi informasi Sebelumnya membutuhkan waktu yang relatif lama karena bersumber pada sesuatu yang bersifat nyata, contohnya bersumber dari buku.
Ø Teknologi Informasi modern relatif lebih murah dibandingkan teknologi informasi konvensional. Karena dengan teknologi informasi modern kita dan dapat mengakses apa saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan dimana saja tanpa batasan jarak/lokasi. Sedangkan teknologi tnformasi Sebelumnya dalam mendapatkannya masih mengalami keterbatasan.
Ø Teknologi Informasi modern merupakan perpaduan antara metode tatap muka dengan metode online (via internet dan berbagai pengembangan teknologi informasi lainnya. sedangkan teknologi informasi konvensional cenderung menggunakan metode tatap muka .
Contohnya : 

  

3. Jelaskan tentang ciri-ciri inovasi teknologi Informasi Sistem Informasi, dan sampai mana perkembangannya sampai saat ini, berikan contohnya ?
Jawab :
  • Manfaat Inovasi Sistem Informasi bagi Perusahaan, untuk sebuah perusahaan, teknologi sangat dibutuh kan apalagi dalam pemrosesan data. Di abad 21 ini sudah 90% perusahaan besar ataupun kecil sudah memasukan teknologi computer dan internet pada setiap kegiatan di perusahaan tersebut, contohnya sebagai transaksi, promo, perhitungan gaji, menemukan partner atau mitra kerja, dll. Setelah masuknya bidang teknologi ke sebuah perusahaan sekarang kita sudah mudah untuk melakukan transaksi jual beli baik itu secara komersil maupun individu.
  • Manfaat Inovasi Sistem Informasi pada SIM (Sistem Informasi Manajemen), dalam SIM itu sendiri banyak yang diuntung kan dari adanya Inovasi Sistem Informasi tersebut. Seperti hal nya dalam meningkatnya kualitas informasi saat di sampaikan, Lebih terjamin kemanannya karena sudah adanya pengecekan kemanan setiap minggu atau bulan ini biasa kita sebut sebagai maintenance, Informasi yang disampaikan bisa dijamin kebenarannya karena informasi yang di sebar luaskan sudah melewati masa pengecekan, bisa meningkatkan pengambilan keputusan atas dasar informasi yang sudah didapat secara ke akuratan kebenarannya, serta lebih efisien bagi setiap pengguna yang akan mencobanya sendiri.
 Teknologi Informasi memang sangat membantu untuk memecahkan banyak permasalahan yang sering dihadapi oleh seseorang, terutama yang berkaitan dengan faktor kekurangan seseorang. Seiring dengan majunya teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang tertentu.
  • Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Pendidikan, dalam bidang pendidikan perkembangan teknologi informasi telah membuat hal yang susah dan membosankan menjadi mudah dan menyenangkan. Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”.
  • Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Pemerintahan, Dalam bidang pemerintahan pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan internet, yang pastinya digunakan untuk menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara pihak yang lain dan pemerintah dengan menggunakan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya pemerintah adalah penggunaan teknologi informasi yang sangat penting untuk dapat memantau situasi yang sedang terjadi di masyarakat.
  • Manfaat Teknologi Informasi Modern di bidang Keuangan, Dalam bidang keuangan teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses transaksi. Saat ini telah banyak khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang untuk pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan teknologi itu sendiri.

Contoh :
·        Contoh Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern di bidang Keuangan, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama disana masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seseorang dapat tanpa perlu bertemu dengan orang yang di tuju dengan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
·        Contoh Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern di bidang Pendidikan. Salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source adalah Moodle. Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Moodle pertama kali dikembangkan oleh Martin Dogiamas yang mempertahankan moodle sebagai paket software e-learning yang free (gratis) dan open source (terbuka source programnya). Moodle terus mengembangkan rancangan sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). Oleh karena itu Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source. Sistem e-learning berbasis open source (moodle) yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan efsiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi pembelajaran. Istilah moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Enviroment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek.


http://www.artikelsiana.com/2015/06/pengertian-inovasi-kreatif-para-ahli-definisi.html

http://amrilputranegara.blogspot.com/2017/10/apa-yang-kalian-ketahui-tentang.html      

https://naufalakmalfauzi.wordpress.com/2016/10/10/inovasi-sistem-informasi-teknologi-informasi-modern/