Nama : Dhinda Afsaryna Awanys
Kelas : 5KA44
NPM : 1B117093
2. Analisis Resiko
Analisis
Risiko adalah suatu metode analisis yang meliputi faktor penilaian,
karakterisasi, komunikasi, manajemen dan kebijakan yang berkaitan dengan risiko
tersebut. Manajemen Risiko adalah usaha yang secara rasional ditujukan untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dari risiko yang dihadapi.
1.
Umum
Tujuan
dari analisis risiko adalah untuk membedakan risiko minor yang dapat diterima
dari risiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk membantu evaluasi dan
penanganan risiko. Analisis risiko termasuk pertimbangan dari sumber risiko,
dan konsekuensinya. Faktor yang mempengaruhi konsekuensi dapat teridentifikasi.
Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan estimasi konsekuensi dan perhitungan
terhadap program pengendalian yang selama ini sudah dijalankan.
Analis
pendahuluan dapat dibuat untuk mendapatkan gambaran seluruh risiko yang ada.
Kemudian disusun urutan risiko yang ada. Risiko-risiko yang kecil untuk
sementara diabaikan dulu. Prioritas diberikan kepada risiko-risiko yang cukup
signifikan dapat menimbulkan kerugian.
2.
Menetapkan/ Determinasi Pengendalian Yang Sudah Ada
Identifikasi
manajemen, sistem teknis dan prosedur-prosedur yang sudah ada untuk
pengendalian risiko, kemudian dinilai kelebihan dan kekurangannya. Alat-alat
yang digunakan dinilai kesesuainnya. Pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan
misalnya, seperti inspeksi dan teknik pengendalian dengan penilaian sendiri/
professional judgement (Control Self-Assessment Techniques/ CST).
3.
Konsekuensi/ Dampak Dan Kemungkinan
Konsekuensi
dan probabilitas adalah kombinasi/ gabungan untuk memperlihatkan level risiko.
Berbagai metode bisa digunakan untuk menghitung konsekuensi dan probabilitas,
diantaranya dengan menggunakan metode statistik.
Metode
lain yang juga bisa digunakan jika data terdahulu tidak tersedia, dengan
melakukan ekstrapolasi data-data sekunder secara umum dari lembaga-lembaga
internasional maupun industri sejenis. Kemudian dibuat estimasi/ perkiraan
secara subyektif. Metode ini disebut metode penentuan dengan professional
judgement. Hasilnya dapat memberikan gambaran secara umum mengenai level risiko
yang ada.
Sumber
informasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsekuensi diantaranya adalah:
1.
Catatan-catatan terdahulu.
2.
Pengalaman kejadian yang relevan.
3.
Kebiasaan-kebiasaan yang ada di industri dan pengalaman-pengalaman
pengendaliannya.
4.
Literatur-literatur yang beredar dan relevan.
5.
Marketing test dan penelitian pasar.
6.
Percobaan-percobaan dan prototipe.
7.
Model ekonomi, teknik, maupun model yang lain.
8.
Spesialis dan pendapat-pendapat para pakar.
Sedangkan
teknik-tekniknya adalah:
·
Wawancara yang terstruktur dengan para
pakar yang terkait.
·
Menggunakan berbagai disiplin keilmuan
dari para pakar
·
Evaluasi perorangan dengan menggunakan
kuesioner.
·
Menggunakan sarana komputer dan lainnya.
·
Menggunakan pohon kesalahan (fault tree)
dan pohon kejadian (event tree).
4.
Tipe Analisis
Analisis
risiko akan tergantung informasi risiko dan data yang tersedia. Metode analisis
yang digunakan bisa bersifat kualitatif, semi kuantitatif, atau kuantitatif
bahkan kombinasi dari ketiganya tergantung dari situasi dan kondisinya.
Urutan
kompleksitas serta besarnya biaya analisis (dari kecil hingga besar) adalah:
kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan
untuk memberikan gambaran umum tentang level risiko. Setelah itu dapat
dilakukan analisis semi kuantitatif ataupun kuantitatif untuk lebih merinci
level risiko yang ada.
Penjelasan
tentang karakteristik jenis-jenis analisis tersebut dapat dilihat dibawah ini:
A.
Analisis Kualitatif
Analisis
kualitatif menggunakan bentuk kata atau skala deskriptif untuk menjelaskan
seberapa besar potensi risiko yang akan diukur. Hasilnya misalnya risiko dapat
termasuk dalam:
·
Risiko rendah
·
Risiko sedang
·
Risiko tinggi
Catatan:
Tabel E1 dan E2 dalam lampiran E menggambarkan contoh bentuk kualitatif yang
mudah atau skala deskriptif dari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Tabel E3
adalah sebuah contoh dari sebuah matriks yang dibuat berdasarkan prioritas
kelas dengan menggambungkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Tabel tersebut
perlu ditata kembali sesuai kebutuhan dari organisasi yang individu atau subjek
tertentu dari penilaian suatu risiko.
Analisis
kualitatif digunakan untuk kegiatan skrining awal pada risiko yang membutuhkan
analisis lebih rinci dan lebih mendalam
B.
Analisis Semi-Kuantitatif
Pada
analisis semi kuantitatif, skala kualitatif yang telah disebutkan diatas diberi
nilai. Setiap nilai yang diberikan haruslah menggambarkan derajat konsekuensi
maupun probabilitas dari risiko yang ada. Misalnya suatu risiko mempunyai
tingkat probabilitas sangat mungkin terjadi, kemudian diberi nilai 100. setelah
itu dilihat tingkat konsekuensi yang dapat terjadi sangat parah, lalu diberi
nilai 50. Maka tingkat risiko adalah 100 x 50 = 5000. Nilai tingkat risiko ini
kemudian dikonfirmasikan dengan tabel standar yang ada (misalnya dari ANZS/
Australian New Zealand Standard, No. 96, 1999).
Kehati-hatian
harus dilakukan dalam menggunakan analisis semi-kuantitatif, karena nilai yang
kita buat belum tentu mencerminkan kondisi obyektif yang ada dari sebuah
risiko. Ketepatan perhitungan akan sangat bergantung kepada tingkat pengetahuan
tim ahli dalam analisis tersebut terhadap proses terjadinya sebuah risiko. Oleh
karena itu kegiatan analisis ini sebaiknya dilakukan oleh sebuah tim yang
terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan background, tentu saja juga melibatkan
manajer ataupun supervisor di bidang operasi.
C.
Analisis Kuantitatif
Analisis
dengan metode ini menggunakan nilai numerik. Kualitas dari analisis tergantung pada
akurasi dan kelengkapan data yang ada. Konsekuensi dapat dihitung dengan
menggunakan metode modeling hasil dari kejadian atau kumpulan kejadian atau
dengan mempekirakan kemungkinan dari studi eksperimen atau data sekunder/ data
terdahulu.
Probabilitas
biasanya dihitung sebagai salah satu atau keduanya (exposure dan probability).
Kedua variabel ini (probabilitas dan konsekuensi) kemudian digabung untuk
menetapkan tingkat risiko yang ada. Tingkat risiko ini akan berbeda-beda
menurut jenis risiko yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar