Nama : Dhinda Afsaryna
Awanys
Kelas : 5KA44
NPM : 1B117093
3.
Jelaskan standar dan panduan untuk audit sistem informasi, seperti ISACA, IIA,
COSO DAN ISO1799
· ISACA adalah suatu organisasi profesi
internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di
Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap
Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya
menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata
kelola teknologi informasi.
ISACA didirikan oleh
individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan
dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. Hari ini, ISACA
memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki
kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri
dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional
keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal.
Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60
negara, termasuk di Indonesia.
ISACA mulai pada tahun
1967, ketika sekelompok kecil orang dengan kontrol pekerjaan-audit serupa di
sistem komputer yang menjadi semakin penting untuk operasi mereka organisasi-duduk
untuk membahas perlunya sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang.
Pada tahun 1969, kelompok formal, menggabungkan sebagai Asosiasi EDP Auditor.
Pada tahun 1976 asosiasi membentuk yayasan pendidikan untuk melakukan upaya
penelitian besar-besaran untuk memperluas pengetahuan dan nilai tata kelola TI
dan bidang kontrol. Sebelumnya dikenal sebagai Audit Sistem Informasi dan
Control Association, ISACA sekarang berjalan dengan singkatan saja, untuk
mencerminkan berbagai profesional TI pemerintahan yang dilayaninya.
Menurut ISACA, pemegang
gelar CISA mempunyai competitive advantage dengan memastikan bahwa:
1. Audit sistem informasi dilakukan sesuai
dengan standar, panduan, dan best practises terkait
2. Suatu perusahaan melaksanakan tata-kelola
teknologi informasi (corporate governance of IT)
3. Manajemen atas
sistem dan infrastruktur IT (systems and infrastructure life cycle management)
dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan
4. Arsitektur keamanan
didesain untuk menjaga prinsip kerahasiaan (confidentiality),integritas
(integrity),dan ketersediaan (availability) atas information assets
5. Program disaster recovery dan business
continuity direncanakan dengan baik dan dampak resikonya diminimalisir
Berikut beberapa
pengakuan atas sertifikasi CISA dari beberapa lembaga:
1. Departemen
Pertahanan Amerika (US Department of Defence) mengharuskan staff information
assurance-nya memiliki sertifikat tertentu, di antaranya gelar CISA
2. Undang-undang Keamanan
Informasi di Korea mensyaratkan audit sistem informasi dilakukan oleh pemegang
sertifikasi tertentu, misalnya CISA
3. Bursa Efek India mengakui sertifikasi
profesional CISA sebagai salah satu prasyarat untuk melakukan systems audit
4. Menurut Undang-undang di Rumania, bank yang
akan menerapkan sistem pembayaran elektronik (misalnya melalui internet)
diharuskan melewati proses sertifikasi dahulu oleh auditor yang memiliki gelar
CISA
Ujian CISA ini
dilakukan 2 kali setahun, sekitar bulan juni dan desember. Jumlah soal ujiannya
ada 200, multiple-choice dan minimal harus bener 75% supaya lulus.
Ada 6 area/topik dalam
ujian CISA :
1. Information systems audit process (sekitar
10% dari total jumlah soal)
2. Information systems governance (15%)
3. Systems and infrastructure life cycle
management (16%)
4. Information technology service delivery and
support (14%)
5. Protection of information assets (31%)
6. Business continuity and disaster recovery
(14%)
Supaya bisa dapat gelar
CISA, gak cuma harus lulus ujian doank. Ada juga beberapa persyaratan lainnya:
1. Harus punya pengalaman 5 tahun dalam
information systems audit, control, or security (bisa disubstitusi dengan
persyaratan tertentu)
2. Mematuhi ISACA Code of Professional Ethics
3. Menjalankan IS Auditing Standards yang
dikeluarkan ISACA
4. Ikut program CPE (Continuing Professional
Education)
Syarat Kelulusan
ISACA menggunakan dan
laporan nilai pada skala umum 200-800. Sebagai contoh, skor skala dari 800
mewakili nilai sempurna dengan semua pertanyaan dijawab dengan benar; skor
skala dari 200 adalah skor terendah mungkin dan menandakan bahwa hanya sejumlah
kecil pertanyaan yang dijawab dengan benar. Calon harus menerima skor 450 atau
lebih tinggi untuk lulus ujian.Sebuah skor 450 merupakan standar yang konsisten
minimal pengetahuan sebagaimana ditetapkan oleh ISACA CISA Komite Sertifikasi
itu. Seorang kandidat menerima nilai kelulusan kemudian dapat mengajukan
permohonan sertifikasi jika semua persyaratan lain terpenuhi.
IIA COSO(The Comitte of
Sponsoring Organizations of the threadway commision's) : pengendalian intern,
yang penggunaannya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan
dan proses operasional dalam konteks organisasional, sehingga perbaikan dan
kontrol dapat dilakukan secara menyeluruh.
ISO 1799 : Menghadirkan
sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen
kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab
menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi,
mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan, memperkenalkan
virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengikuti
kebutuhan untuk pelindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati
kebijakan keamanan.
http://hafidinteristi.blogspot.com/2017/10/jelaskan-standar-dan-panduan-untuk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar